Negara Terparah Kedua di Eropa Melewati Puncak Pandemi Corona, Semoga tak Memburuk Lagi, Amin

jpnn.com, MADRID - Pemerintah Spanyol akan mulai melonggarkan karantina nasional atau lockdown pada paruh kedua Mei, setelah ada tanda-tanda pandemi virus corona COVID-19 mulai mereda.
Namun, Perdana Menteri Pedro Sanchez, Rabu (22/4) mengatakan, pembatasan pergerakan dapat kembali diberlakukan jika epidemi corona kembali memburuk di salah satu negara yang paling terdampak itu.
Dengan infeksi terbanyak kedua di dunia, lebih dari 200.000 kasus, dan jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa yakni 21.282 orang, Spanyol telah memberlakukan salah satu pembatasan pergerakan terketat, termasuk larangan kontroversial yang mencegah anak-anak meninggalkan rumah bahkan untuk berjalan-jalan.
Negara ini telah mengambil beberapa langkah pelonggaran sementara, termasuk mengizinkan beberapa pekerja untuk kembali bekerja pada pekan lalu dan memberikan izin kepada anak-anak untuk pergi keluar mulai akhir pekan depan, tetapi sebagian besar pembatasan tetap berlaku.
Dengan epidemi yang tampaknya telah melewati puncaknya, aturan ketat akan dilonggarkan perlahan dan bertahap untuk memastikan keamanan, kata Sanchez pada sidang parlemen di mana ia akan meminta anggota parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat sampai 9 Mei.
"Kita akan bolak-balik tergantung pada bagaimana pandemi berkembang," katanya.
Pada Selasa malam, pemerintah tunduk pada tekanan publik dan mengatakan anak-anak di bawah 14 tahun akan dapat berjalan-jalan di luar di bawah pengawasan.
Kabinet pada awalnya mengatakan anak-anak hanya akan diizinkan untuk menemani orang tua untuk membeli makanan atau obat-obatan, yang memicu kritik di media sosial dan protes keras di balkon.
Negara terparah kedua di Eropa akan mulai melonggarkan karantina nasional atau lockdown untuk pencegahan virus corona COVID-19.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG