Negara yang tak Tampak di Peta Ini Bikin Menteri Susi Iri
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti terkesima dengan penegakan hukum di sebuah negara kecil di Afrika bernama Sao Tome dan Principe. Menurut Susi, negara yang namanya terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia itu mampu meneggakkan hukum dan kedaulatan laut dengan baik.
Pasalnya, negara tersebut baru saja menjatuhkan hukuman penjara dan denda 17 juta euro kepada nakhoda kapal Thunder yang dikejar selama 110 hari di wilayah mereka.
"Bayangkan saja, negara yang ukurannya tidak terlihat di peta itu mampu menindak korporasi dan para nahkoda kapal illegal yang masuk ke wilayah mereka. Ini berbeda, kalau di Indonesia yang ditangkap cuma anak buah kapalnya. Tapi, ujung-ujungnya harus dideportasi karena negara tidak mau mengurusi mereka," ungkap Susi di kantornya, Jakarta, Kamis (15/10).
Menteri asal Pangandaran ini berharap tindakan hukum yang dilakukan di Sao Tome dan Principe bisa menjadi contoh dalam penindakan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF) di Indonesia.
"Bandingkan dengan putusan Kapal MV Haifa yang hanya menjatuhkan hukuman Rp200 juta dan kapal bisa berlayar kembali ke Fu Zhou, Tiongkok. Jauh sekali. Di negara manapun kalau ada kapal yang curi ikan pasti dijatuhi sanksi berat," pungkas bos maskapai Susi Air ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti terkesima dengan penegakan hukum di sebuah negara kecil di Afrika bernama Sao Tome
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT