Negeri Amplop
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Di Argentina dan India, jaringan partai terbentuk sampai ke pedesaan dan aktif melakukan kerja politik secara rutin.
Setiap kali rakyat mempunya berbagai persoalan mereka bisa langsung melapor kepada aktivis partai yang langsung melaporkan persoalan itu kepada instansi terkait dan membantu mencarikan solusinya.
Dengan demikian partai politik hadir setiap hari dan selalu siap membantu kepentingan rakyat setiap saat.
Di Indonesia partai politik di level desa dan kecamatan hanya ada papan namanya saja.
Itu pun hanya partai-partai tertentu saja.
Para aktivis partai hanya muncul lima tahun sekali ketika ada pemilu.
Karena itu, mereka terputus dari rakyat dan tidak memperoleh kepercayaan dari rakyat.
Itulah sebabnya para kandidat membentuk tim sukses sendiri terlepas dari jaringan partai.
Penggalan puisi ‘Negeri Amplop’ dari K.H Mustofa Bisri alias Gus Mus itu menjadi kritik keras terhadap budaya amplop yang menjalar luas di negeri amplop.
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Sukses Pemilu dan Pilkada: Apresiasi Model Keamanan Politik Berkelanjutan di 2025
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- LSI Denny JA Beberkan Angka Golput Meningkat di Pilkada 2024
- PUI Apresiasi Kerja Polri di Pengamanan Pilkada 2024