Negeri Amplop
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Di Argentina dan India, jaringan partai terbentuk sampai ke pedesaan dan aktif melakukan kerja politik secara rutin.
Setiap kali rakyat mempunya berbagai persoalan mereka bisa langsung melapor kepada aktivis partai yang langsung melaporkan persoalan itu kepada instansi terkait dan membantu mencarikan solusinya.
Dengan demikian partai politik hadir setiap hari dan selalu siap membantu kepentingan rakyat setiap saat.
Di Indonesia partai politik di level desa dan kecamatan hanya ada papan namanya saja.
Itu pun hanya partai-partai tertentu saja.
Para aktivis partai hanya muncul lima tahun sekali ketika ada pemilu.
Karena itu, mereka terputus dari rakyat dan tidak memperoleh kepercayaan dari rakyat.
Itulah sebabnya para kandidat membentuk tim sukses sendiri terlepas dari jaringan partai.
Penggalan puisi ‘Negeri Amplop’ dari K.H Mustofa Bisri alias Gus Mus itu menjadi kritik keras terhadap budaya amplop yang menjalar luas di negeri amplop.
- RUMI Nilai Pertemuan Prabowo & Megawati Simbol Persatuan bagi Indonesia
- Pengamat: Ada Operasi Politik Menghancurkan Orang-Orang Kepercayaan Presiden Prabowo
- AHY Dinilai Tepat Menunjuk Rezka Oktoberia Jadi Wasekjen Demokrat
- TB Hasanuddin Tegaskan Kebebasan Pers Harus Dilindungi, Intimidasi Tak Bisa Ditolerasi
- Soal Kasus Hasto Kristiyanto, Pakar Nilai Langkah KPK Bermuatan Politis
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada