Negosiasi Alot, Lapindo-Warga Capai Kompromi
Minarak Lapindo Cicil Rp 30 Juta Per Bulan
Kamis, 04 Desember 2008 – 05:55 WIB
Dengan nada tinggi presiden melanjutkan kata-katanya. Kata-katanya pendek dan terputus-putus. Merasa menjadi sasaran kemarahan, Nirwan Bakrie yang duduknya hanya berjarak dua meter dari presiden menundukkan kepala. Sebelum kalimat berikutnya, wartawan yang dipersilakan mengambil foto diminta keluar oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden.
Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng saat dikonfirmasi apakah presiden marah kepada Nirwan Bakrie, tidak memberikan jawaban. Menurut Andi, presiden meminta para menteri terkait segera menyelesaikan masalah Lapindo dengan cepat.
Datangi Kedubes Belanda
Pada saat wakil-wakilnya bernegosiasi di Setneg, sekitar 70 korban lumpur Lapindo mendatangi Kedubes Kerajaan Belanda di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka meminta bantuan talangan dana pembayaran ganti rugi sekaligus meminta izin menumpang mengungsi beberapa hari. ''Ini bentuk kekecewaan kami dengan tawaran penyelesaian pembayaran ganti rugi oleh pemerintah. Untuk itu, kami meminta dukungan negara-negara sahabat,'' ujar Sumitro, salah satu koordinator warga korban Lapindo, ketika ditemui di lokasi demonstrasi, Rabu (3/12).
JAKARTA - Perundingan alot soal pembayaran ganti rugi bagi korban semburan lumpur Lapindo akhirnya menghasilkan kompromi. Korban sepakat kekurangan
BERITA TERKAIT
- Arahan Komjen Dedi ke Perwira Remaja: Jangan Arogan
- Hakim Tunggal PN Jakarta Utara Tolak Permohonan Nila Puspa Sidarta
- Saf Salat Jumat Wapres Gibran Viral, Ketua BAZNAS Beri Penjelasan Begini
- Dukung Asta Cita, Bea Cukai Batam Rilis Kinerja Pengawasan Selama 2024
- Ikhtiar Barantin Menjaga Kedaulatan Indonesia di Mata Dunia
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024