Negosiasi Uang Diyat Satinah Terancam Buntu
Selasa, 11 Desember 2012 – 07:12 WIB

Negosiasi Uang Diyat Satinah Terancam Buntu
JAKARTA--Proses negosiasi penurunan uang diyat untuk Satinah sepertinya menemui jalan buntu. Keluarga korban pembunuhan yang dilakukan Satinah hingga kini belum mau menurunkan tuntutan uang diyat. Saat ini, negosiasi memasuki babak krusial. Sebab deadline negosiasi uang diyat yang ditetapkan Pengadilan Arab Saudi semakin mepet. Batas akhir negosiasi ditetapkan 14 Desember. Dalam pertemuan itu, pihak Indonesia meminta tolong gubernur ikut bernegosiasi dengan keluarga korban untuk meringankan diyat. Sebab, gubernur diyakini memiliki pengaruh kuat. Selain itu, gubernur juga memiliki ikatan saudara dengan keluarga korban.
Humphrey Djemat, mantan juru bicara Satgas Penanganan TKI dari hukuman mati, mengatakan negosiasi dibuka kembali secara keroyokan. "Mantan ketua satgas Pak Maftuh Basyuni sekarang sudah di Arab Saudi untuk membuka kembali meja negosiasi," katanya Minggu (10/12).
Selain melibatkan Maftuh, negosiasi uang diyat untuk TKI asal Ungaran, Jawa Tengah, itu melibatkan Dubes RI di Riyadh dan lawyer tetap Indonesia di Arab Saudi. Sebelum kembali bernegosiasi dengan keluarga korban, tim dari Indonesia menghadap Gubernur Gaseem Faisal bin Bandar bin Abdul Aziz al Saud. "Pembicaraan dengan Gubernur sudah dimulai," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA--Proses negosiasi penurunan uang diyat untuk Satinah sepertinya menemui jalan buntu. Keluarga korban pembunuhan yang dilakukan Satinah hingga
BERITA TERKAIT
- Sepeda Motor yang Disita KPK Sudah Tidak Ada di Rumah Ridwan Kamil
- Dorong Kolaborasi Multi-Sektor, AQUA Terapkan Pembayaran Jasa Lingkungan
- Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter di Malang
- Paul Finsen Mayor Matangkan Penganugerahan Rekor MURI Telur Paskah di Sorong
- KPK Datangi Rumah Ridwan Kamil Lagi, Aset Ini Disita
- UI Tidak Undang TNI Hadir ke Acara Mahasiswa di Pusgiwa