Nekat Nyapres dari Dalam Penjara, Ya Begini Jadinya
jpnn.com, CURITIBA - Luiz Inacio Lula da Silva menyerah kepada konstitusi. Dia menghentikan perjuangannya untuk menjadi kandidat dalam pemilihan presiden (pilpres) Brasil Oktober nanti.
Selasa (11/9) pendiri Partai Partido dos Trabalhadores (PT) itu akhirnya menunjuk Fernando Haddad sebagai penggantinya.
Senator Gleisi Hoffmann, ketua PT, mengumumkan mundurnya Lula dari pencapresan di Kota Curitiba. Pengunduran diri Lula itu disampaikan secara tertulis. Surat tersebut lantas dibacakan Luiz Eduardo Greenhalgh.
’’Kita semua adalah jutaan Lula. Mulai hari ini (Selasa, Red) Fernando Haddad akan menjadi Lula kita semua,’’ ujarnya.
Dalam suratnya, Lula menegaskan bahwa pemerintah bisa memenjarakan dirinya dengan tidak adil. Tetapi, meski badannya terkurung, Lula tetap bisa berpikir dengan bebas.
Hingga saat ini, dia yakin Haddad-lah sosok yang paling tepat untuk menggantikan dirinya sebagai kandidat presiden dari PT.
Konstitusi Brasil melarang seorang kandidat yang punya catatan kriminal ikut pilpres Oktober. Sebagai pesakitan, Lula jelas punya catatan kriminal yang buruk. Apalagi, kini pria 72 tahun tersebut juga mendekam di tahanan. Sejak April, dia dibui setelah menerima vonis 12 tahun penjara.
Sadar dengan posisinya dan aturan ketat pemerintah, Lula pun tak lagi ngotot. Saat batas waktu pendaftaran berakhir pada Selasa, dia menunjuk Haddad sebagai pengganti.
Luiz Inacio Lula da Silva menyerah kepada konstitusi. Dia menghentikan perjuangannya untuk menjadi kandidat dalam pemilihan presiden (pilpres) Brasil
- Presiden Brasil Sudah Muak dengan Kelakuan Israel, Keputusannya Tegas!
- Presiden Baru Brasil Ingin Jadi Sahabat Rusia
- Lula da Silva
- Lula Presiden 3 Periode, Brasil Kembali Dikuasai Kaum Kiri
- Bebas dari Penjara, Eks Presiden Brasil Langsung Ajak Pendukung Demo
- Ngeri, Capres Ambruk Bersimbah Darah saat Kampanye