Nekat Rantai Anak Agar Tidak ke Warnet

jpnn.com - BANYAKNYA warnet yang buka hingga 24 jam sangat dikeluhkan para orangtua. Sebab pemilik wanet tidak membatasi pengunjung, bahkan anak usia 10 tahun pun dibiarkan bermain semalam suntuk.
Para orangtua mulai kewalahan mengantisipasi agar anaknya tidak bermain warnet, mulai dari membelikan video game hingga merantai anaknya agar malu keluar rumah.
R (10) memilih untuk tidak keluar rumah, Sabtu (16/7). Ia hanya melihat adiknya, F (7) bermain di luar. Ia merasa berat dan malu melangkahkan kakinya untuk melewati pintu dan berjalan keluar rumah yang beralamat di Jalan Kandis, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukitraya tersebut.
Pasalnya kaki sebelah kanannya terpasang rantai sepanjang lebih kurang satu meter yang telah digembok orangtuanya pada pergelangan kaki kanan.
Saat disambangi Riau Pos (JPNN Grup), Re kemudian memanggil ayahnya, P (40) yang sedang berada di dalam rumah. "Yah, ayah, ada orang datang," panggil R.
Sesosok pria paruh baya mulai keluar menjumpai Riau Pos. "Ya, cari siapa ya," tanya P.
Sembari memperkenalkan diri Riau Pos kemudian meminta izin untuk menanyakan kondisi kaki anak pertamanya yang dipasang rantai.
"Oh..., itu agar dia tidak meninggalkan rumah, sebab beberapa bulan terakhir anak kami mulai jarang pulang, bahkan sampai dua hari. Padahal usianya baru 10 tahun tetapi sudah sering kabur dari rumah untuk bermain warnet," ungkapnya memulai pembicaraan.
BANYAKNYA warnet yang buka hingga 24 jam sangat dikeluhkan para orangtua. Sebab pemilik wanet tidak membatasi pengunjung, bahkan anak usia 10 tahun
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku