Nekat Terabas Gunung Sumbing saat Pandemi, Doni Tata Disentil Perhutani
jpnn.com, JAKARTA - Pembalap nasional Doni Tata dan teman-temannya disentil Perum Perhutani lantaran nekat menerabas Gunung Sumbing saat pandemi COVID-19.
Perum Perhutani menuntut permintaan maaf dari pembalap nasional itu karena telah melanggar aturan di tempat pendakian.
"Doni Tata cs harus minta maaf ke publik, agar mengingatkan peminat terabas yang lain untuk tidak nekat melanggar aturan di tempat pendakian tak hanya di Gunung Sumbing saja," tutur perwakilan Perum Perhutani di Mapolda Metro Jaya, Jum'at (26/6).
Diketahui, pembalap Doni Tata CS nekat menaiki gunung Sumbing dengan kendaraan roda dua jenis motor cross.
Selain Doni Tata, ada juga crosser cantik yang juga sudah melintang di dunia balap Tanah Air, Monita Permata Wijaya.
Foto-foto kegiatan mereka sempat viral dan panen hujatan di media sosial. Sebab, sejak Maret lalu, gunung tersebut ditutup akibat pandemi COVID-19.
Perum Perhutani melalui akun resmi menegaskan bahwa pihaknya tidak membuka jalur kendaraan dan melarang seluruh kegiatan berkendara di Gunung Sumbing tanpa terkecuali.
"KPH Kedu Utara juga tidak pernah bekerja sama dengan pengelola atau pihak-pihak lain untuk membuka jalur kendaraan pada kawasan hutan lindung, termasuk Gunung Sumbing," tulis akun tersebut.
Pembalap nasional Doni Tata disentil Perum Perhutani lantaran nekat menerabas Gunung Sumbing saat pandemi COVID-19.
- Perhutani Raih 2 Penghargaan di Ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Award 2024
- Mudik Asyik Bersama BUMN 2024: Perhutani Berangkatkan Ratusan Peserta
- Perhutani Group Sukseskan Program Cikole Kampung Re/UpCycle Bebas Sampah
- Lewat Semarak Ramadan Berkah, Perhutani Gelar Bazar Sembako Murah di 5 Lokasi
- Perhutani dan SKK Migas Tanam Ribuan Bibit Pohon di Bogor
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Badan Publik Informatif