Nelayan Belum Berani Melaut Lagi
Berdasarkan pengalamannya sebagai nelayan, Zainuddin menyakini kondisi ini akan berlangsung lama.
Karena itu, para nelayan saat ini hanya bisa beristirahat sembari memperbaiki peralatan-peralatan melaut.
“Kira-kira tiga hari ke depan baru kami dapat melaut lagi. Tergantung dari situasi perairan,” ujar Zainuddin.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Kota Tarakan Nanang Buchori mengatakan bahwa sejak seminggu yang lalu kondisi perairan dari Nunukan hingga Tanjung Redeb memiliki gelombang tinggi yang dimulai dari 0,5 hingga dua meter.
Hal tersebut dikarenakan angin yang bertiup dari arah utara menuju timur memiliki kecepatan mencapai lima hingga 40 kilometer per jam.
“Tinggi gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin. Semakin kencangnya angin dipermukaan yang bertiup, otomatis semakin tinggi juga gelombang yang terjadi di perairan,” katanya. (yed/nri)
Sejumlah nelayan di Nunuka dan Tanjung Redeb tidak berani melaut karena cuaca buruk dalam beberapa waktu terakhir.
Redaktur & Reporter : Ragil
- 2 Nelayan Hilang di Laut Pesisir Selatan, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
- Prajurit TNI AL Tangkap 3 Nelayan Pengguna Narkotika di Perairan Tanjung Sekodi
- Hilang Saat Melaut, 2 Nelayan di Gorontalo Utara Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting