Nelayan di 4 Desa Dukung Pembangunan KITW
Bambang juga menegaskan pembangunan jetti oleh PT MNA tidak menggunakan pasir laut, tetapi menggunakan batu bolder dengan konstruksi tiang pancang. "Kami juga ingin meluruskan mispersepsi yang berkembang di masyarakat bahwa pembangungan jetti MNA memakai pasir laut. Itu sama sekali tidak benar, karena kami menggunakan batu bolder dan konstruksi tiang pancang," tuturnya.
Sebelumnya sempat beredar kabar dan opini di kalangan masyarakat bahwa KITW dan MNA dalam membangun jetty akan melakukan reklamasi laut dengan pasir laut. “Kabar dan opini itu tidak benar. Pihak KITW dan MNA terbuka untuk memberikan informasi kepada masyarakat sehingga tidak berkembang kabar dan opini yang tidak benar,” ujarnya.
Bambang menambahkan empat desa tersebut merupakan wilayah terdekat dari KITW dan MNA yang menjadi mitra perusahaan. Dia menjabarkan selama ini KITW dan MNA telah merealisasikan berbagai macam bantuan mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, hingga sosial ekonomi. (esy/jpnn)
Nelayan di empat desa di Serang, Banten, mendukung pembangunan fisik Kawasan Industri Terpadu Wilmar alias KITW.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pabrik di Kawasan Industri Terboyo Terbakar, Damkar Semarang Kerahkan Seluruh Personel
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Sebegini Utang Petani hingga Nelayan yang Dihapus Prabowo
- Ikan Tuna Kuning Asal Maluku Tembus Pasar Los Angeles, Ini Harapan Bea Cukai Ambon