Nelayan di Pati Sudah Dapat Hasil Tangkapan Lebih Baik
jpnn.com, PATI - Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja menyampaikan apresiasi kepada pemilik kapal cantrang di Pati, yang dinilai kooperatif dalam upaya pendataan ulang kapal.
“Untuk Pati, kami menyampaikan apresiasi kepada masyarakat karena ternyata sangat responsif, bagus, dan merupakan pelopor peralihan alat tangkap ini. Jadi yang pertama kali berubah alat tangkapnya itu Pati,” ungkap Sjarief.
Menurutnya, pendataan ulang perlu dilakukan karena kapal-kapal di Pati umumnya berukuran besar yaitu antara 60 GT, 80 GT, 150 GT, bahkan hingga 187 GT.
Hanya saja, tidak satu pun dari kapal tersebut yang memiliki izin pusat, artinya mengambil ukuran di bawah 30 GT alias markdown.
“Dengan ukur ulang, kami akan selesaikan semuanya dan kami akan berikan surat keterangan melaut sehingga bisa melaut kembali dengan komitmen mereka akan beralih alat tangkap,” paparnya.
Sjarief mengatakan, proses pendataan ulang dalam upaya peralihan alat tangkap di Pati bisa dilaksanakan lebih mulus dan rapi.
Hal ini karena pemilik kapal cantrang yang sebelumnya telah beralih alat tangkap dan beralih wilayah tangkapan sejak 2016 mendapatkan hasil yang lebih baik, sehingga bisa menjadi motivasi.
“Nelayan (kapal eks cantrang-red) di Pati sudah pindah ke Dobo (Kepulauan Aru, Maluku), sudah mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik, misalnya kakap merah. Harganya pun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil tangkapan cantrang,” jelasnya.
Proses pendataan ulang dalam upaya peralihan alat tangkap di Pati bisa dilaksanakan lebih mulus dan rapi.
- Dukung Kegiatan Keagamaan, KKP Hibahkan Tanah 2,5 Hektare ke Pemkab Jembrana
- KKP Borong Penghargaan KemenPAN-RB
- Usut Kasus Korupsi Kapal di KKP, KPK Panggil Sejumlah Pengusaha
- Sekjen Baru KKP Pernah Jadi Kapolda, Sebegini Nilai Hartanya
- LPSPL Serang Raih Penghargaan dari KKP
- KKP Keluarkan Surat Edaran Kebijakan Masa Transisi Pelaksanaan Penangkapan Ikan Terukur