Nelayan Dipukuli Petugas Patroli Malaysia

Nelayan Dipukuli Petugas Patroli Malaysia
Nelayan Dipukuli Petugas Patroli Malaysia
Disinggung berobat dimana bekas bogem mentah yang mendarat di wajah dan bagian kepalanya itu. Cecep mengatakan ketiadaan uang membuatnya hanya membubuhkan balsem dan obat anti benjol seadanya, makanya, meski  beberapa hari berlalu bekas benjol masih terlihat. Kalau pun berobat, besok setelah tiba di Meulaboh, Aceh Barat. “Saya warga Kaway XVI Meulaboh. Anak dan istri saya disana, jadi malam ini, saya akan bertolak ke Meulaboh,” ujarnya.

Sementara itu, Dir Polair Polda Aceh Kombes Pol Zaini, mengatakan kalau lokasi pemukulan nelayan Aceh di dekat pengeboran gas PT Arun di NSO tersebut, di Selat Malaka berarti masih Perairan Indonesia yang jaraknya sekira 85 mil dari Lhokseumawe.

 Diakuinya kalau pihaknya belum mendengar kejadian nelayan Aceh dipukuli patroli Malaysia dan dipintanya supaya koran ini perlu mengakurasi data korban dari nelayan Aceh itu. Disarankannya agar korban pemukulan itu, melaporkan kejadian tersebut ke Panglima Laot Aceh dan setelahnya melaporkan kembali ke Polair Polda Aceh, untuk selanjutnya Polda Aceh berkoordinasi dengan PRM, agar jelas titik permasalahannya dan bagaimana tindak lanjut yang sudah masuk antar negara ini. (ian)

BANDA ACEH -- Satu nelayan Aceh, Sepakul Asmar alias Cecep, 45 tahun, menjadi korban pemukulan petugas patroli Malaysia di Perairan dekat Pulau Berhala.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News