Nelayan Dipukuli Petugas Patroli Malaysia
Jumat, 05 November 2010 – 08:41 WIB
Disinggung berobat dimana bekas bogem mentah yang mendarat di wajah dan bagian kepalanya itu. Cecep mengatakan ketiadaan uang membuatnya hanya membubuhkan balsem dan obat anti benjol seadanya, makanya, meski beberapa hari berlalu bekas benjol masih terlihat. Kalau pun berobat, besok setelah tiba di Meulaboh, Aceh Barat. “Saya warga Kaway XVI Meulaboh. Anak dan istri saya disana, jadi malam ini, saya akan bertolak ke Meulaboh,” ujarnya.
Sementara itu, Dir Polair Polda Aceh Kombes Pol Zaini, mengatakan kalau lokasi pemukulan nelayan Aceh di dekat pengeboran gas PT Arun di NSO tersebut, di Selat Malaka berarti masih Perairan Indonesia yang jaraknya sekira 85 mil dari Lhokseumawe.
Diakuinya kalau pihaknya belum mendengar kejadian nelayan Aceh dipukuli patroli Malaysia dan dipintanya supaya koran ini perlu mengakurasi data korban dari nelayan Aceh itu. Disarankannya agar korban pemukulan itu, melaporkan kejadian tersebut ke Panglima Laot Aceh dan setelahnya melaporkan kembali ke Polair Polda Aceh, untuk selanjutnya Polda Aceh berkoordinasi dengan PRM, agar jelas titik permasalahannya dan bagaimana tindak lanjut yang sudah masuk antar negara ini. (ian)
BANDA ACEH -- Satu nelayan Aceh, Sepakul Asmar alias Cecep, 45 tahun, menjadi korban pemukulan petugas patroli Malaysia di Perairan dekat Pulau Berhala.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah