Nelayan Gunung Kidul Pilih Bertani
Senin, 18 Januari 2010 – 08:36 WIB
Angin muson baratan yang diperkirakan berhembus dengan kecepatan 30 km per jam ini terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan. Kondisi itu diprediksi akan menyebabkan tinggi gelombang meninggi antara dua hingga empat meter. Menurut dia, hembusan angin kencang ini sebenarnya bukan hal yang luar biasa. Sebab, merupakan fenomena alam yang terjadi rutin setiap tahunnya dan berlangsung sejak bulan Oktober hingga bulan April. Meski hembusan angin muson baratan ini cukup berpengaruh bagi nelayan di laut, namun ia menambahkan, dampaknya tidak akan sampai ke darat.
Baca Juga:
Pengaruh di darat adalah meningkatnya intensitas hujan. Hujan diperkirakan akan turun secara ekstrem pada pertengahan atau akhir Januari nanti. Ini akan menyebabkan angin puting beliung. Terjadinya angin puting beliung kecenderungannya terjadi pada pergantian musim kemarau ke penghujan. Kasi Data dan Informasi BMKG Gunungkidul Tiar Prasetya menjelaskan, "Saat ini belahan bumi utara tengah mengalami musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di utara lebih tinggi dari pada selatan," ujarnya kepada wartawan beberapa hari lalu. (hsa/aj)
GUNUNGKIDUL - Nelayan Gunungkidul dalam beberapa hari terakhir tidak berani melaut akibat gelombang cukup tinggi dan tiupan angin kencang yang terjadi
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar