Nelayan Halmahera: Jangan Sampai Kami Tak Dapat Bantuan Gegara Pemilu Mahal
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah nelayan di Halmahera meminta pemerintah memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat saat membahas dan memutuskan anggaran pemilu bersama DPR dan KPU.
Pasalnya, saat ini ekonomi masyarakat masih terdampak pandemi.
Sebagian besar warga kelas bawah khususnya di pelosok daerah sangat membutuhkan bantuan pemerintah, terlebih di tengah lonjakan harga-harga pangan.
Jufri Laudi (35), salah seorang nelayan menilai anggaran untuk bantuan nelayan lebih mendesak disiapkan pemerintah ketimbang anggaran pemilu.
Dia berharap hajatan lima tahunan itu tidak mengubah fokus pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi masyarakat.
“Jangan sampai kami berpikir tidak dapat bantuan gegara pemilu,” ujar Jufri saat aksi protes terhadap anggaran pemilu yang mencapai Rp 110,4 triliun, Selasa (19/4) di Kecamatan Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Dia menyatakan biaya pemilu yang mahal di tengah kesulitan ekonomi dapat melukai rasa keadilan masyarakat.
Nelayan seperti dirinya akan merasa diabaikan karena pemerintah lebih mengutamakan pemilu.
Jufri Laudi (35), salah seorang nelayan menilai anggaran untuk bantuan nelayan lebih mendesak disiapkan pemerintah ketimbang anggaran pemilu.
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- 2 Nelayan Hilang di Laut Pesisir Selatan, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
- Prajurit TNI AL Tangkap 3 Nelayan Pengguna Narkotika di Perairan Tanjung Sekodi
- Hilang Saat Melaut, 2 Nelayan di Gorontalo Utara Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet