Nelayan Hilang Melaut
Pijay Dilanda Badai
Jumat, 24 Juni 2011 – 08:56 WIB
Menyikapi laporan dari abang korban, pihak Adpel yang diwakili oleh Jumsari langsung mengelar rapat darurat dengan pihak-pihak terkait, yang dihadiri oleh Wakil Walikota Sabang, Islamuddin, perwakilan TNI AL, Kepolisian, Perwakilan SAR Sabang, relawan Rapi dan para nelayan. Dalam rapat koordinasi tersebut, pihak terkait tidak dapat melakukan pencaharian pada esok hari. Mengingat kondisi cuaca sedang buruk dengan perkiraan gelombang setinggi 2-3 meter.
Baca Juga:
"Perkiraan BMKG, ketinggian 2-3 meter dan faktor malam mempengaruhi jarak pandang pencaharian. Jadi kita malam ini sudah melakukan aksi dan kita menanggapi laporan dari abang korban," kata Jumsari.
Badai yang tak mau bersahabat membuat ratusan nelayan Pidie Jaya (Pijay) mendaratkan jaringnya. "Empat hari terakhir ini, kami tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan badai masih melanda wilayah laut Pidie. Kami takut berangkat ke laut nanti disapu gelombang besar,” kata Sulaiman (42), nelayan Jangka Buya.
Meski ada beberapa nelayan yang nekat berangkat ke laut paling tinggi mencari ikan sekitar 3 mil dari pantai. Sebab, pada jarak ini gelombang tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, para nelayan masih bisa menebar alat tangkap di laut. Namun, hasil tangkap sedikit karena ikan yang banyak berada di laut lepas.
SABANG–BMKG tak henti-hentinya mengeluarkan peringatan kepada nelayan agar menghentikan aktivitas melaut sementara waktu. Namun hal itu tak
BERITA TERKAIT
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh