Nelayan Kesusahan Jual Ikan, Tengkulak Pilih-Pilih
jpnn.com, GARUT - Nelayan di pantai selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku kesulitan menjual beberapa jenis ikan hasil tangkapannya ke pasar kota besar.
Sepinya pembeli, nelayan mengalami penurunan pendapatan dari hasil melaut sejak Maret 2020.
"Yang bisa dijual cuma ikan jenis layur saja, ikan yang lain susah dijualnya.Tengkulak enggak mau, susah dijual," kata Ketua Kelompok Nelayan Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Asep Hidayat, saat dihubungi wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan sejumlah nelayan di wilayah Rancabuaya masih ada yang melaut mencari ikan laut untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonominya setiap hari di tengah wabah COVID-19.
Hasil tangkapan ikan di laut itu, kata dia, tidak semuanya bisa dijual ke pasaran, seperti jenis ikan kerapu, tongkol, maupun tenggiri ditolak oleh tengkulak.
"Jadi kalau sekarang dapat ikan, selain layur, itu buat konsumsi nelayan saja, tidak bisa dijual," katanya.
Sebelumnya, kata Asep, jenis ikan seperti tongkol, kerapu dan tenggiri merupakan jenis ikan yang bagus di pasaran, bahkan menjadi komoditas ekspor.
Namun dalam kondisi saat ini, kata dia, pasar di sejumlah daerah seperti wilayah Jakarta, Pelabuhan Ratu, dan Pangandaran, hanya mau menerima jenis ikan layur.
Nelayan di pantai selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku kesulitan menjual beberapa jenis ikan hasil tangkapannya ke pasar kota besar.
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Menteri KKP Diminta Selesaikan Dualisme Kepengurusan HNSI
- Respons Dirjen PSDKP KKP Soal Masyarakat yang Hendak Cabuti Pagar Laut di Tangerang
- Alasan Pemasangan Pagar Laut di Tangerang Secara Swadaya Tak Logis
- Penjaring Ikan yang Hilang di Situbondo Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan