Nelayan Natuna Tak Berani Melaut Sejak Ada Kapal Tiongkok Berkeliaran dan Menyerang
jpnn.com, NATUNA - Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengaku masuknya kapal penangkap ikan Tiongkok yang dikawal coast goard di Laut Natuna kini berbuntut panjang.
Menurut Hamid, nelayan Natuna tidak melaut setelah masuknya kapal-kapal Tiongkok tersebut.
"Sementara nelayan setop melaut, menunggu wilayah tangkapannya aman dari gangguan nelayan asing," kata Hamid saat dihubungi awak media, Senin (6/1).
Menurut dia, nelayan merasa takut dengan keberadaan kapal-kapal Tiongkok di Laut Natuna. Sebab, kapal-kapal Tiongkok terkadang menyerang nelayan lokal.
"Mereka mau menabrak perahu nelayan kalau tidak lari," ungkap dia.
Hamid mengatakan, kini para nelayan Natuna beralih profesi sementara selama masih ada kapal-kapal Tiongkok di perairan Natuna. Untuk sementara, nelayan bertani sembari menunggu keadaan berangsur normal.
"Mereka biasanya bertani. Sebab, kebanyakan nelayan kami semua punya kebun untuk bertani," sambungnya.
Namun, Hamid belum mengetahui data nelayan yang tidak melaut setelah masuknya kapal-kapal Tiongkok. Dia hanya berharap TNI, Bakamla, dan KKP terus melakukan pemantauan agar kapal asing tidak leluasa bergerak di Laut Natuna
Para nelayan Natuna dan pemda berharap pemerintah dan aparat terus memantau pergerakan kapal Tiongkok di perairan tersebut.
- Bakamla Kembali Usir Kapal China yang Masuk Laut Natuna Utara
- Basarnas Natuna Terjunkan Dua Penyelam, Nelayan Hilang di Perairan Tanjung Belum Ditemukan
- Defense Diplomacy Penting untuk Membangun Keamanan Maritim NKRI di Laut Natuna Utara
- BMKG Minta Masyarakat Mewaspadai Gelombang Tinggi 6 Meter di Laut Natuna Utara
- Bakamla RI Tangkap Kapal Berbendera Vietnam Mencuri Ikan di Laut Natuna Utara
- Vietnam Desak Tiongkok Hentikan Penyerobotan di Laut China Selatan