Nelayan Ngamuk, 7 Personel Polda Disandera
jpnn.com, BANYUWANGI - Sejumlah warga di Pantai Grajagan, Banyuwangi, Jatim mengamuk dan menyerang tujuh personel Polda Jatim.
Ini terjadi setelah sebelumnya polisi menangkap seorang nelayan bernama Supriadi.
Selain menyerang tujuh anggota dari Polda, massa juga menyandera dua mobil yang dikendarainya.
Terjadinya penangkapan Supriadi ini ketika pulang dari kerja, tanpa sengaja dan diduga sebelumnya, sehingga memicu emosi massa
Bahkan warga sempat mengundang ratusan orang membantu protes itu agar Supriadi segera dilepaskan.
Ketika itu tujuh personel Polda diduga sedang menyelidiki kasus penyelundupan lobster.
Warga yang membela Supriadi juga meminta tidak ada larangan atau diperbolehkan untuk mencari benur atau bibit lobster.
Pasalnya, nelayan beberapa tahun terakhir ini sepi tangkapan ikan, juga kehilangan mata pencaharianya padahal mereka harus memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Beruntung kejadian ini berhasil diatasi setelah ditangani Polair Banyuwangi, kapolres dan camat setempat.
"Kejadian ini kami akan koordinasi dengan Bupati Banyuwangi dan ini hanya kesalahpahaman saja," ujar Kapolres Banyuwangi,
AKBP Agus Yulianto.
Sejumlah warga di Pantai Grajagan, Banyuwangi, Jatim mengamuk dan menyerang tujuh personel Polda Jatim.
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Sebegini Utang Petani hingga Nelayan yang Dihapus Prabowo
- Ikan Tuna Kuning Asal Maluku Tembus Pasar Los Angeles, Ini Harapan Bea Cukai Ambon
- Kaesang Pangarep Ajak Nelayan Belitung Pilih Erzaldi Rosman di Pilkada Babel