Nelayan Pantai Utara Sedang Merugi

jpnn.com, TUBAN - Cuaca buruk akibat dampak musim pancaroba, membuat para nelayan tradisional di sepanjang Pantai Utara Tuban, Jawa Timur merugi.
Hasil tangkapan ikan mereka turun drastis. Hanya mencapai rata-rata 3 kilogram saja tiap harinya.
Beberapa nelayan yang nekat melaut terpaksa pulang lebih awal sehingga nyaris tanpa mendapatkan tangkapan ikan sama sekali.
Padahal, jika kondisi normal, setiap perahu mampu menghasilkan rata-rata 15 sampai 20 kilogram ikan.
Namun, sejak hampir dua bulan ini, tangkapan ikan hanya mencapai rata-rata 3 hingga 4 kilogram ikan saja , dan itu pun hanya jenis ikan rajungan.
Abdul Latif, nelayan Desa Kradenan, mengaku minimnya tangkapan tersebut, tak mampu menutup biaya operasional melaut yang tinggi.
"Terutama untuk membeli kebutuhan umpan serta bahan bakar yang menghabiskan kisaran Rp 300 ribu, untuk sekali melaut," ujar Abdul.
Cuaca buruk juga memaksa ratusan nelayan lainnya, berhenti melaut.
Para nelayan terpaksa pulang melaut dengan tangan kosong
- Dukung Kesejahteraan Nelayan, Kitabisa, Aruna, dan Yayasan Ini Lakukan Kolaborasi
- TNI AL Bersama Basarnas Tanjung Pinang Temukan Kapal yang Hilang Kontak
- Perahu Nelayan Dihantam Ombak di Perairan Utara Karawang, Satu Orang Meninggal Dunia
- Cuaca Buruk, Polri Tunda Cabut Pagar Laut di Perairan Tangerang
- TNI AL Bersama Instansi Maritim dan Masyarakat Nelayan Membongkar Pagar Laut
- Nelayan Sukawali Tak Masalah Ada Pagar Laut di Kampungnya