Nelayan Sukawali Tak Masalah Ada Pagar Laut di Kampungnya
Menurut Wasmin, sebelumnya jarak jalan dengan bibir pantai sekitar 1.200 meter. Namun, saat ini jaraknya hanya sekitar 500 meter saja.
“Pada 1984 itu abrasinya sudah tinggi, per tahunnya itu yang kena abrasi sekitar 30 sampai 50 meter. Waktu itu pada masanya Pak Lurah Nasir ada pengukuran, jarak jalan raya dengan pantai itu 1.200 meter, itu dari 1984. Sekarang itu jaraknya hanya sekitar 600-700 meter,” kata Wasmin.
Nelayan lainnya, Harjo Susilo mengatakan pagar laut di Sukawali sebenarnya tak ada masalah, entah di daerah lain.
Menurutnya, keberadaan pagar laut tersebut dimanfaatkan nelayan Sukawali untuk mencari kerang hijau, kerang batik, cumi-cumi, rajungan, kepiting, yang banyak berada di sana. Terutama saat gelombang besar yang membuat mereka tidak bisa melaut.
“Warga nelayan Sukawali sebenarnya tak terganggu (dengan keberadaan pagar laut). Bahkan bisa menahan abrasi, juga bisa untuk sero,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu ketua nelayan di Sukawali Wawan Setiawan mengatakan, nelayan di wilayahnya bermacam-macam.
“Ada nelayan perahu gardan, perahu pancingan, apolo, nelayan jaring. Macam-macam,” katanya.
Menurut Wawan, nelayan di Sukawali pencari ikan di tengah laut.
Simak pengakuan sejumlah nelayan soal keberadaan pagar laut yang lagi heboh itu. Mengejutkan.
- Suara Kritis Mahfud MD soal Pagar Laut: Pidananya Jelas!
- Analisis Susno Duadji soal Sertifikat HGB Pagar Laut, Kades Kohod Siap-Siap Saja
- Tokoh Agama Teluknaga Yakin PSN di Pesisir Tangerang Bakal Membawa Kemajuan
- 5 Berita Terpopuler: Jadi Heboh, 806 Ribu Guru Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- TNI AL Bersama Instansi Maritim dan Masyarakat Nelayan Membongkar Pagar Laut
- Heboh Pagar Laut Tangerang, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab soal SHGB?