Nelayan Tradisional dan Pukat Tarik Bentrok di Tanjungbalai
“Jadi informasi atau pemberitaan tentang pembakaran kapal itu tidak benar. Kita sudah cegah cepat, kita sudah turun ke sana. Polair, juga di Bagan Asahan ada BKO dari Brimob juga membantu. Akhirnya bisa kita cegah bentrokan tersebut, trus dihimbau balek kanan semua atau membubarkan diri kembali ketempat masing-masing,” terangnya.
Karena kedua kubu adalah masyarakat Kabupaten Asahan, Kapolres Tanjungbalai mengundang Kapores Asahan untuk sama-sama mengimbau satu-satu pihak untuk mengadakan mediasi.
“Besok kita akan adakan mediasi di Satpol Air Kota Tanjungbalai. Kemudian kewenangan Kopolisian untuk diperairan ada Satpol air Tanjungbalai, jadi kita tidak menghendaki adanya permasalahan atau perselisihan antara nelayan-nalayan baik itu nelayan Asahan maupun Tanjungbalai tetap kondusip,” tambah Kapolres.
“Harapan saya agar masyarakat bisa mencari makan dari sumber laut yang kita miliki di sini, tapi tidak melanggar aturan atau tidak melanggar Hukum yang berlaku di wilayah kita maupun di Negara Indonesia,” tegasnya. (jpg)
Nelayan jaring tradisional dengan nelayan pukat tarik mini kembali bentrok di Tanjungbalai, Sumut, Jumat (16/2).
Redaktur & Reporter : Budi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat