Nelayan Tradisional Dikerahkan
jpnn.com - BABEL - Nelayan tradisional Bangka Belitung (Babel) pun ikut serta dalam upaya pencarian AirAsia QZ8501.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam ikut mengerahkan armada nelayan yang ada di kawasan perairan Bangka.
Dikatakan kepala KSOP Pangkalbalam, Adriawan, pihaknya meminta agar nelayan setempat menginformasikan bila ada temuan apapun yang berkaitan dengan pesawat AirAsia yang hilang kontak ini.
"Kita juga ikut kerahkan nelayan setempat. Siapa tahu menemukan sesuatu atau petunjuk, bisa segera diinformasikan. Sudah banyak pihak yang berkoordinasi dengan kita juga untuk turut dalam pencarian," kata Adriawan, kemarin.
Beberapa saat setelah kejadian hilang kontak Pesawat AirAsia dan dinyatakan hilang, KSOP Pangkalbalam pun sudah menerima titik koordinat awal diduga hilangnya pesawat yaitu pada 03022'46"S/108050'07"E.
Pihaknya pun langsung mengkonfirmasi Kapal Express Bahari yang berada pada lokasi terdekat agar segera meneruskan perjalanan ke titik tersebut untuk melakukan pencarian.
"Ada koordinat yang dikasih Basarnas. Kita pakai Kapal Bahari Express yang di Tanjung Pandan untuk ikut mencari. Jadi, kita kerja sama dengan kapal itu," kata Adriawan.
Diungkapkan Adriawan, Kapal Express Bahari tersebut bergerak dari Tanjung Pandan menuju titik lokasi pada pukul 14.55 WIB. Setiba di lokasi, kapal melakukan pencarian selama 1 jam dalam radius 6 mil. Namun, memang tidak ditemukan apa pun dan kembali lagi ke pelabuhan pada pukul 20.00 WIB.
Selain menggerakkan nelayan, KSOP Pangkalbalam pun menggunakan stasiun radio pantai untuk melakukan pantauan. Sehingga, informasi apapun bisa segera masuk ke KSOP Pangkalbalam. "Ada stasiun radio pantai juga di beberapa titik pantai. Kita gunakan itu untuk memberi dan mengumpulkan informasi," pungkas Adriawan. (aka/fiz/Lay/eza)
BABEL - Nelayan tradisional Bangka Belitung (Babel) pun ikut serta dalam upaya pencarian AirAsia QZ8501. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang Tewaskan 4 Orang, Salah Satunya Sopir
- Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini