Nelson Mandela, Pemimpin Negeri Pelangi dari Produk Poligami
Sedangkan Mandela mendapatkan nama Rolihlahla dari garis kakek pihak ayah yang merupakan keturunan raja Thembo yang telah turun-temurun selama 20 generasi. Rolihlahla bermakna menarik cabang dari sebuah pohon. Namun, kaum kolonial memaknai Rolihlahla sebagai pembuat onar.
Mandela kecil juga tumbuh sebagaimana anak-anak lainnya. Ia pernah tersungkur di semak berduri ketika keledai yang ditungganginya lepas kendali.
Mandela adalah orang pertama di keluarganya yang mengenyam sekolah. Dari seorang guru bernama Mdingane, Mandela mendapat nama Nelson untuk menggantikan nama Rolihlahla.
Sementara sang ayah meninggal dunia saat Mandela mash berumur 9 tahun. Mandela kemudian dititipkan ke Jogintaba Dalindyebo, seoring bupati di wilayah Suku Thembu. Ternyata, Jogintaba terkesan dengan kepandaian Mandela muda.
Pada usia 16 tahun, Mandela dimasukkan ke sekolah asrama Clarkebury. Mandela pun masih ingat hari pertama ia masuk sekolah dan bersepatu. "Saya berjalan seperti kuda dengan sepatu baru," kenangnya.
Pada tahun 1937 ketika usianya menginjak 19 tahun, Mandela melanjutkan pendidikannya ke Wesleyan College di Fort Beaufort, sekolah yang memacunya untuk menjadi "Orang Inggris Hitam". Dari Wesleyan College, Mandela melanjutkan kuliah di Universitas Fort Hare di Healdtown.
Semasa kuliah, Mandela mulai mengajarkan Injil di Sekolah Minggu di desa-desa tetangga. Semasa kuliah pula Mandela bertemu dengan Oliver Tambo untuk bermain sepakbola. Pada 1952, Mandela dan Tambo yang sama-sama pendukung ANC, mendirikan firma hukum orang Afrika pertama di Johannesburg.
Lepas dari Universitas Fort Hare tanpa gelar, Mandela memulai pelariannya untuk menghindari rencana ayah angkatnya, Jogintabato yang sudah menyiapkan jodoh untuknya. Mandela pun kabur ke Johannesburg dan bekerja sebagai juru tulis di firma hukum seorang Yahudi. Pada malam hari, Mandela belajar untuk mengejar gelar melalui korespondensi.
NELSON Mandela, atau terlahir dengan nama Rolihlahla Mandela, dikenal sebagai tokoh dunia asal Afrika Selatan (Afsel) yang konsisten melawan diskriminasi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer