Nelson Mandela, Pemimpin Negeri Pelangi dari Produk Poligami
Hakim Rumpff yang mengadili Mandela dan 21 rekannya pun menjatuhkan vonis bersalah dan hukuman sembilan bulan kerja paksa. Namun, hakim memerintahkan pelaksanaan hukuman ditangguhkan hingga dua tahun, sebuah keputusan yang langka kala itu. Tuduhan atas Mandela memang lemah dan dia memang bukan anggota Partai Komunis.
Bagi Mandela, penjara bukanlah hal yang harus ditakuti daripada hidup di luar bui tapi merendahkan derajat manusia. Konsentrasinya pun teguh pada upaya menguatkan tekadnya di politik dan moral, termasuk mempelajari kaum kulit hitam untuk menyiapkan diri saat dibebaskan pada 1990 dan memimpin ANC mencapai kekuasaan di Afsel.
Nyatanya, butuh empat tahun negosiasi dan disertai perselisihan berdarah di antara kelompok-kelompok etnis di Afsel hingga akhirnya Mandela naik ke pucuk pimpinan di negeri yang kemudian dijuluki Negeri Pelangi itu.
Pada awal transisi yang halus, ketika President FW de Klerk terlibat negosiasi dengan pimpinan ANC di Lusaka dan London, secara diam-diam dia juga mengurangi kontrol terhadap pemenjaraan Mandela. Bahkan Mandela dipindah dari penjara ke sebuah cottage dengan seorang chef dan de Klerk pun bisa menemuinya secara diam-diam.
Begitu naik ke puncak kekuasaan pada 1994, Mandela menggunakan even Piala Dunia Rugby 1995 di Afrika Selatan sebagai jalan menjuju rekonsiliasi. Meski rugby biasa dipandang sebagai olahraga kaum kulit putih, Mandela tetap menontonnya, mengenakan topi dan kaos Springbok dan menyalami setiap pemain Afsel yang berlaga di ajang itu. Langkah itu sebagai simbol kuat bahwa kaum kulit hitam dan putih di Afsel telah bersatu. Belakangan, hal itu diangkat ke layar lebar menjadi film berjudul Invictus yang dibintangi Morgan Freeman.
Setelah lengser dari jabatan presiden, Mandela lebih banyak menghabiskan waktu bersama cucu dan cicitnya. Dia juga mendirikan yayasan untuk menangani AIDS dan kemiskinan dengan memperluas pendidikan. Dia menerima lebih dari 250 pernghargaan termasuk Nobel Perdamiaan pada 1993.
Selama hidupnya, Mandela tiga kali menikah. Pernikahan pertamanya dengan Evelyn Ntoko Mase. Keduanya hidup bersama selama periode 1944-1957.
Selanjutnya, Mandela menikahi Winnie Madikizela pada 1967. Pernikahan keduanya itu berakhir pada 1996.
NELSON Mandela, atau terlahir dengan nama Rolihlahla Mandela, dikenal sebagai tokoh dunia asal Afrika Selatan (Afsel) yang konsisten melawan diskriminasi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer