Nelson Sarira Melarikan Diri & Bersembunyi Ketika KKB Membantai Kawannya, Mencekam

jpnn.com, JAYAPURA - Korban selamat dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Nelson Sarira mengalami trauma berat saat tahu delapan rekannya tewas dibantai.
Bahkan, karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) itu tak berhenti mengatakan "kawan saya mati semua di bawah" atau di kamp PTT.
"Kalimat itu terus saja diucapkannya saat berhasil masuk ke dalam helikopter yang membawanya dari kawasan BTS3 yang berada di perbatasan Kabupaten Puncak dengan Kabupaten Intan Jaya," ungkap Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, Sabtu.
Kapolda mengaku dari laporan yang diterima korban nampak mengalami trauma karena dirinya satu-satunya orang yang selamat dalam insiden penyerangan yang dilakukan KKB, Rabu (2/3).
Nelson Sarira mengaku selamat karena berhasil melarikan diri dan bersembunyi.
"Saat ini Nelson sedang ditangani tim medis sehingga belum banyak keterangan yang diberikan," kata Fakhiri seraya menambahkan, untuk evakuasi delapan orang termasuk seorang penduduk setempat yang menjadi pemandu, dijadwalkan dilaksanakan Senin (7/3).
Evakuasi jenazah korban pembantaian KKB akan dilakukan setelah 17 warga Beoga yang diminta bantuannya oleh Bupati Puncak tiba di TKP yang akan ditempuh selama dua hari perjalanan.
Saat ini ke 17 warga Beoga sudah berjalan kaki menuju TKP dan berharap selama perjalanan dan proses evakuasi tidak ada hambatan.
Korban selamat dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB), Nelson Sarira mengalami trauma berat saat tahu delapan rekannya tewas dibantai.
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran
- Prajurit TNI Temukan Ladang Ganja di Pegunungan Papua
- Tokoh Agama Minta Masyarakat Papua Tak Terprovokasi Isu Pelanggaran HAM
- Kejaksaan Sita Rp 1,5 M Duit Panas PON Papua, Nixon Bidik Pejabat Negara
- Membangun Tanah Papua dengan Adat
- Menu MBG untuk Anak Papua Viral, Tuai Pujain Warganet