Nendang Kenangan

Oleh Dahlan Iskan

Nendang Kenangan
Dahlan Iskan bersama pemilik Kopi Kenangan Edward Tirtanata. Foto: disway.id

Pernah juga bekerja sebagai karyawan di kantor akuntan internasional Ernst & Young Jakarta: enam bulan.

Ia coba juga bisnis kain dan pakaian. Tiap hari Edward ke Tanah Abang --pusat perdagangan tekstil di Jakarta.

Suatu saat Edward ke Bursa Efek Jakarta, di sebelah sononya Pacific Place. Ia melihat begitu banyak orang antre membeli kopi.

Ia pun mulai berpikir bisnis kopi. Apalagi ia punya teman baik. Yang sudah lebih dulu terjun ke situ.

Kopinya enak. Mereknya Toko Kopi Tuku.

Namun si teman terlihat tidak punya keinginan mengembangkan Tuku-nya besar-besaran. Sejak dulu sampai sekarang gerainya hanya enam. Tidak ada yang di mal atau di office building.

Maka muncullah gagasan Edward untuk membuat kafe dengan kopi seperti Tuku, tetapi jaringannya harus sangat luas. Edward bicara kepada temannya itu. Untuk mengambil bahan baku kopi darinya.

Lalu ia ciptakan resep sendiri. Yakni campuran kopi Arabika dan Robusta. Ia cari nama sendiri: Kopi Kenangan.

Dalam dua tahun pertama Kopi Kenangan sudah mencapai 230 gerai dan bisa jualan tiga juta gelas sebulan. Berarti omset sebulannya sudah lebih Rp 50 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News