Nenek 102 Tahun Kehilangan Rp 4 M Akibat Penipuan, Keluarganya Takut Memberitahu

"Badan saya langsung dingin. Terkejut. 'Astaga. Apa yang terjadi. Tidak mungkin, ini tidak mungkin terjadi.' Saya hati-hati. Tapi tentunya, saya bisa lebih hati-hati," tutur Phoebe.
Sepanjang tahun 2021, warga Australia sudah mengalami kerugian lebih dari A$7 juta (Rp70 miliar) akibat penipuan, namun yang terjadi pada keluarga Pun menunjukkan semakin terampilnya para penipu.
'Darah saya seakan terkuras dari tubuh'
Keputusan Nancy untuk pindah ke rumah perawatan lansia tidak diambilnya dengan mudah.
"Butuh waktu lama, lama sekali, sampai dia merasa nyaman dan mempertimbangkan untuk pindah ke tempat lain," ungkap Phoebe.
"Dia baru mulai berhenti tinggal di rumahnya sendiri ... awal tahun lalu."
Nancy membeli rumah bersama mendiang suaminya ketika mereka pindah ke Australia dari Hong Kong di tahun 1980, untuk tinggal bersama keempat putranya.
Sejak suaminya meninggal di tahun 1995, Nancy tinggal seorang diri sebelum akhirnya pindah ke rumah orangtua Phoebe.
"Karena usia orangtua saya, putra Nancy dan ibu saya, dia tidak bisa tinggal bersama mereka selama lebih dari enam bulan karena butuh perawatan khusus," kata Phoebe.
Ketika keluarga Pun memutuskan untuk memindahkan nenek 102 tahun mereka ke rumah perawatan lansia, mereka tidak pernah membayangkan akan kehilangan uang Rp4 miliar akibat penipuan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia