Nenek 102 Tahun Kehilangan Rp 4 M Akibat Penipuan, Keluarganya Takut Memberitahu
Namun, situasi keluarga Pun menurut mereka menunjukkan semakin maraknya tren penipuan saat ini.
"Yang kami perkirakan adalah penipu menempatkan 'spyware' [software yang bisa mencuri data] ke dalam komputer seseorang dan itu adalah salah satu dari jutaan cara untuk masuk ke dalamnya," kata Komisaris Perlindungan Konsumen, Lanie Chopping.
"Orang-orang mendapat transaksi email dan melakukan transaksi elektronik dan komunikasi setiap hari," katanya.
Keluarga Nancy diberitahu bahwa sebagian uang tersebut dapat kembali, namun mereka bertanya-tanya mengapa bank tidak mengecek ulang keterangan akun yang melakukan transaksi dengan jumlah uang sebesar itu.
'Dia senang tinggal di sana'
Saat ini, Nancy merasa sangat senang tinggal di rumah perawatan lansia yang dikelola oleh Opal Health Care, dan menggunakan uang pensiun untuk membayar biaya harian, sementara keluarganya berusaha mendapatkan kembali uang miliknya.
"Dia suka dengan makanan di sana. Bagus sekali. Dia benar-benar senang tinggal di sana," kata Phoebe.
Ketika keluarga Pun memutuskan untuk memindahkan nenek 102 tahun mereka ke rumah perawatan lansia, mereka tidak pernah membayangkan akan kehilangan uang Rp4 miliar akibat penipuan
- Bareskrim Sita Aset Triliunan Rupiah dari Kasus Robot Trading Net89
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- Polisi Ungkap Penipuan Berkedok Arisan di Cimahi, Kerugian Korban Capai Rp 400 juta