Nenek 78 Tahun Divonis
Setelah Menang dengan Raksasa Migas
Jumat, 27 Januari 2012 – 11:49 WIB
TENGGARONG-Perkara yang melibatkan seorang nenek berusia 78 tahun, Aji Fatma Tujuhro Saputro bakal berbuntut panjang. Warga Jalan Sukma Wira, Kelurahan Kampung Baru, Tenggarong itu memilih menempuh upaya hukum banding, setelah Pengadilan Negeri (PN) Tenggarong menyatakan yang bersangkutan bersalah dalam kasus penggunaan surat palsu. Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ari Hani menyatakan pikir-pikir atas putusan tersebut. Seperti diketahui, Aji Fatma awalnya menggugat PT Total E&P Indonesie dan Pertamina terkait kepemilikan lahan 400 hektare di Senipah, Samboja. Gugatan perdata yang didaftarkan di PN Tenggarong tahun 1998 itu bergulir hingga ke Mahkamah Agung (MA), dan dimenangkan Aji Fatma.
Putusan pengadilan yang dibacakan majelis hakim diketuai Ni Putu Sri Indayani, kemarin (26/1) siang, menyatakan terdakwa Aji Fatma dijatuhi hukuman pidana selama 1 bulan penjara. Putusan ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, dengan hukuman pidana selama dua bulan penjara sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 263 jo Pasal 55 KUHP.
Baca Juga:
Terdakwa Aji Fatma tidak hadir di persidangan kemarin, karena alasan sakit. Melalui anggota tim penasihat hukumnya, Elvi Yanti DM langsung menyatakan banding. Mereka menilai, seharusnya yang dijerat dalam kasus ini adalah pembuat surat yang dituduhkan palsu. "Kami akan banding," kata Elvi di hadapan persidangan.
Baca Juga:
TENGGARONG-Perkara yang melibatkan seorang nenek berusia 78 tahun, Aji Fatma Tujuhro Saputro bakal berbuntut panjang. Warga Jalan Sukma Wira, Kelurahan
BERITA TERKAIT
- Kesaksian Sekuriti dalam Peristiwa Kebakaran Glodok Plaza
- 6 Anggota Sindikat Penjual Bayi Ditangkap di Pekanbaru, Korban Orang Tak Mampu
- Keberadaan Mbak Ita Masih Tanda Tanya, Pj Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya
- KPK Menggeledah Kantor Dinas PUPR Riau di Pekanbaru
- 2 Pelaku Pengeboran Minyak Ilegal di Mura Ditangkap Polisi, Terancam Hukuman Berat
- 6 Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, Diduga Kru Pesawat