Nenek 80 Tahun Tewas saat Antre Kompensasi BBM
jpnn.com - SOLO - Imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak luas. Tidak hanya penolakan pencabutan subsidi yang merenggut nyawa warga, tapi juga pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebagai bentuk kompensasi buat masyarakat miskin juga memakan korban.
Di Kantor Pos Jebres Solo, Jawa Tengah, Yatirah, nenek berusia 80 tahun meninggal dunia saat antre pembagian dana PSKS, Jumat (28/11). Warga RT 02 RW 08, Kelurahan Jebres, Solo diduga tewas karena terserang penyakit asma.
Yatirah sempat mendapat pertolongan darurat dan dilarikan ke RSUD Kota Surakarta. Namun, nyawanya tak tertolong. "Sudah diserahkan kepada pihak keluarganya," kata salah seorang Petugas Kantor Pos Jebres, Ema Zaki Afyani.
Seperti diketahui, Muhammad Arif alias Ari (17) juga tewas saat aksi menolak kenaikan BBM di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/11). Versi polisi, remaja yang berprofesi sebagai pengatur lalu lintas swadaya ini bukan karena tergilas mobil water cannon tapi karena kepalanya terbentur aspal.
"Sesuai informasi yang kita dapat dari Sulsel, hasil pemeriksaan dokter forensik RS Wahidin Makassar, penyebab meninggal dunianya korban itu bukan karena tertabrak, ditabrak atau dilindas water canon Polri. Itu hasil penjelasalan forensik," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar, Agus Rianto kepada pers di Mabes Polri, Jumat (28/11). (awa/jpnn)
SOLO - Imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak luas. Tidak hanya penolakan pencabutan subsidi yang merenggut nyawa warga, tapi juga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan