Nenek Berperan Mendorong Pria Menjadi Monogami

Peranan nenek ternyata bukan hanya dalam menuurunkan usia panjang bagi kalangan wanita tapi juga mengubah kaum pria menjadi monogami dalam jangka panjang.
Hal itu terungkap dalam laporan hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Science pekan ini.
Penelitian mengenai evolusi peranan nenek ini dilakukan oleh tim peneliti dengan menggunakan simulasi komputer untuk menguji Hipotesa Nenek.
Salah seorang peneliti, Professor Kristen Hawkes, mengembangkan hipotesa ini sejak tahun 1997 saat meneliti suku Hazda di Tanzania.
Mereka menemukan bahwa kaum tetua perempuan di suku tersebut banyak menghabiskan waktu mencari makanan buat cucu-cucu mereka.
Prof Hawkes, dari Jurusan Antropologi di University of Utah, menyatakan bahwa saat para nenek mengurus makanan cucunya, anak perempuan mereka akan memiliki waktu untuk memproduksi lebih banyak anak lagi.
Peneliti kemudian memakai simulasi komputer untuk menunjukkan bahwa dengan membiarkan anak perempuannya memiliki anak lebih banyak, para tetua tersebut menurunkan gen-gen usia panjang kepada anak-cucunya.
Untuk penelitian ini, Prof Hawkes dan timnya juga menggunakan simulasi komputer untuk mengamati bagaimana dampak peranan kaun nenek terhadap interaksi suami dan istri.
Peranan nenek ternyata bukan hanya dalam menuurunkan usia panjang bagi kalangan wanita tapi juga mengubah kaum pria menjadi monogami dalam jangka
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia