Nenek Ini Tetap Jadi Orang Kepercayaan Sang Penguasa
Jumat, 08 Januari 2016 – 19:35 WIB
PYONGYANG - Klaim Kim Jong-un bahwa negaranya telah sukses menguji coba bom hidrogen menghadirkan kembali sosok Ri Chun-hee. Perempuan 72 tahun yang dikenal sebagai penyiar paling senior Korea Utara (Korut) itu kembali muncul di layar kaca hanya untuk mengumumkan klaim yang menuai kecaman dunia tersebut. Padahal, dia sudah mundur dari dunia pertelevisian pada 2012.
Dengan suara dan bahasa tubuh yang khas, Ri mengumumkan prestasi Korut di bidang teknologi nuklir tersebut Rabu waktu setempat (6/1). "Ini sesuatu yang akan membuat dunia memandang negara nuklir kita yang kuat," tandas perempuan berambut pendek tersebut. Saat menyebut Korut sebagai negara nuklir, dia sengaja memberikan penekanan yang kuat untuk menampilkan kesan bangga.
Baca Juga:
Sampai sekarang, belum ada yang bisa menandingi karisma Ri dalam menyampaikan berita penting. Maka, Jong-un sengaja memanggil pembaca berita kawakan itu untuk menyebarluaskan klaim tentang bom hidrogen. Ri yang sudah sekitar tiga tahun absen dari layar kaca pun kembali hadir. Dia tetap dengan penampilan yang sama, dalam balutan chima jeogori warna pink.
Ri memang punya tempat istimewa di hati masyarakat Korut. Betapa tidak, selama 40 tahun, perempuan kelahiran Tongchon County, Provinsi Kangwon, itu identik dengan berita. Mirip-mirip dengan Tuti Aditama di Indonesia pada era 80-an yang begitu lekat dengan tayangan Dunia dalam Berita.
PYONGYANG - Klaim Kim Jong-un bahwa negaranya telah sukses menguji coba bom hidrogen menghadirkan kembali sosok Ri Chun-hee. Perempuan 72 tahun
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer