Neneng Sri Wahyuni Dituntut 7 Tahun Penjara

Neneng Sri Wahyuni Dituntut 7 Tahun Penjara
HUKUMAN BERAT: Neneng Sri Wahyuni membuka cadarnya ketika menunggu persidangan beberapa waktu lalu. FOTO : Ade Sinuhaji / JPNN
JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan korupsi PLTS di Kemenakertrans Neneng Sri Wahyuni dituntut jaksa dengan hukuman tujuh tahun penjara. Pada sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (5/2), istri M Nazaruddin itu diyakini bersalah karena korupsi proyek PLTS di Kemenakertrans 2008.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Guntur Ferry Fahtar saat membacakan tuntutan menyatakan, Neneng terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 2 Undang-undang nomor 31 tahun 1999. "Meminta kepada majelis hakim agar menjatuhkan hukuman kepada terdakwa selama tujuh tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan," kata JPU Guntur.

Selain itu, Neneng juga dituntut mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 2,66 miliar. Dengan ketentuan,jika dalam satu bulan setelah keputusan berkekuatan tetap denda tidak dibayar, maka harta Neneng disita dan dilelang untuk negara. "Atau diganti dengan tambahan pidana selama dua tahun," katanya.

Hal yang memberatkan tuntutan hukuman karena Neneng telah memeroleh sejumlah keuntungan dengan cara yang tidak sah. Kemudian, Neneng dinilai berbelit-belit dan membantah. "Terdakwa pernah melarikan diri ke luar negeri," kata JPU.

JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan korupsi PLTS di Kemenakertrans Neneng Sri Wahyuni dituntut jaksa dengan hukuman tujuh tahun penjara. Pada sidang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News