Neng Eem Ajak Pengurus Perempuan Bangsa Cianjur jadi Agen Persatuan
jpnn.com, CIANJUR - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Neneng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengajak jajaran pengurus Perempuan Bangsa Kabupaten Cianjur Jawa Barat, meneruskan cita-cita para pendiri bangsa dengan menjadi agen persatuan dan kebangsaan.
Dia mengingatkan potensi perpecahan bangsa Indonesia sangat besar.
Menurut dia, ini terjadi karena Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, apalagi jumlah kelompok yang merongrong persatuan semakin banyak.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Neng Eem saat tampil menjadi pembicara pada acara Sarasehan Kehumasan MPR RI Menyapa Sabahat Kebangsaan, kerja sama MPR dengan Perempuan Bangsa Kabupaten Cianjur di Wisma Kemnaker Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/3).
"Bagi Bangsa Indonesia, keragaman, itu adalah sunatullah. Karena itu kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan, sebagaimana perintah Rasulullah yang berbunyi hubbul Wathan Minal Iman (cinta tanah air, itu adalah sebahagiaan dari iman)," kata Neng Eem dalam siaran persnya, Senin (28/3).
Ikut hadir pada acara tersebut Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jendral MPR RI Siti Fauziah, Ketua Perempuan Bangsa Kabupaten Cianjur Nyi Mas Enan.
Hubbul Wathan minal iman, kata Neng Eem dalam prakteknya terbagi menjadi tiga, yaitu Ukhuwah Basariyah atau persaudaraan sesama umat manusia.
Artinya semua manusia di muka bumi adalah saudara, yang harus saling menghormati dan menyayangi.
Anggota MPR RI Neneng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengajak jajaran pengurus Perempuan Bangsa Kabupaten Cianjur menjadi agen persatuan.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten