Neny Jualan Pempek Crispy, Omzet Bisa Rp 50 Juta per Bulan

Permintaan mencapai 1.000 hingga 3.000 butir untuk beragam pempek. Omzet bisa mencapai Rp35 juta hingga Rp50 juta per bulan.
Untuk harga satuan pempek Rp2.500, pempek lenjer besar Rp25 ribu dan pempek kapal selam Rp12.500.
“Harga beda jika pemesanan melalui Go-Jek atau Go-Send, yakni pempek yang kecil Rp3.000 karena sudah kerjasama,” ungkapnya.
Saat ini, pemasaran melalui via online atau media sosial (medsos) seperti facebook dan Instagram.
Dia mengaku, penjualannya hampir seluruh kota di Indonesia. Selain di medsos, Neny mengaku terbantu dengan reseller yang juga ada di luar kota.
“Pempek buatan saya beda dengan produk lainnya,” tandasnya. Karena bahan pembuatan pempek menggunakan kualitas premium sehingga menghasilkan pempek kualitas baik.
Seperti ikan bisa menghabiskan sebanyak 15-30 kg per hari. Selain itu, untuk cuka ada tahap level. Yakni untuk level satu dinamakan level nyubit dengan rasa pedas rendah, level dua dinamakan level nabok dengan rasa pedas sedang, dan level tiga dinamakan level nonjok dengan rasa sangat pedas.
“Level ini untuk menyesuaikan lidah pelanggan. Karena tidak semua pelanggan suka pedas,” pungkasnya. (*/ce1)
Ia kerap membuat pempek crispy untuk keluarga dan kerabat. Karena banyak yang suka, beberapa kerabatnya menganjurkan untuk dijual saja.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ralali Food & PergiKuliner Kolaborasi Hadirkan Solusi untuk Bisnis Kuliner
- Demi Industri Kuliner, Winn Gas Perkenalkan Regulator Tekanan Tinggi
- Indofood Berbagi Inspirasi Bisnis dan Kreasi Kuliner di SIAL Interfood 2024
- BAZNAS Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program ZChicken
- Ayam Gepuk Pak Gembus Lakukan Rebranding, Siap Buka Cabang di Negara Lain
- Bamsoet Sebut Bisnis Kuliner Berperan Penting Tingkatkan Perekonomian Indonesia