Neo Baru
Oleh Dahlan Iskan
Saya mencoba menghubungi Dirut lama itu. Yang pernah saya puji habis-habisan pada 2012 itu. Yang saat itu mampu mencari jalan keluar yang brilian --selain injeksi modal yang saya pasti tidak setuju.
Ternyata ditemukan jalan lain. Alhamdulillah. Jiwasraya keluar dari kesulitan.
Sampai-sampai saya menyebutnya "Jiwasraya telah merdeka". Merdeka dari beban triliunan.
Kebetulan saat itu menjelang 17 Agustus. Kata "merdeka" lagi menggema di mana-mana. Namun yang benar-benar merasakan arti merdeka adalah Jiwasraya.
Maka teman itu saya kirim WA lagi. Mumpung ada internet gratis dari pesawat Brompton.
"Apakah tidak mungkin saat itu saya pun tertipu oleh angka-angka yang dipaparkan direksi Jiwasraya?“
Saya begitu ingin tahu jawabnya. Saya siap menerima kabar buruk --bahwa saya pun tertipu.
Saya juga ingin tahu: apakah dulu pun sudah dipraktikkan membeli saham-saham perusahaan yang lampu kuning?