Neraca Dagang Indonesia Defisit Lawan Tiongkok
Kamis, 16 Maret 2017 – 10:17 WIB
’’Ini turun karena memang seasonal,’’ ujar Kecuk.
Kecuk menyatakan, ekspor nonmigas maupun migas mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Nilai ekspor migas turun 5,78 persen. Begitu juga volumenya yang sebesar 14,78 persen.
Penurunan tersebut merupakan pengaruh kenaikan harga minyak mentah.
Ekspor nonmigas secara nilai juga merosot 6,21 persen dan volume menurun 6,65 persen.
’’Sebab, ada kenaikan rata-rata harga agregat nonmigas 11,16 persen. Terutama komoditas batu bara dan CPO,’’ jelasnya.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan ekspor adalah bijih kerak dan abu logam.
Kemudian, bahan bakar mineral, termasuk batu bara, lemak, dan hewan nabati, tembaga, serta besi dan baja.
Neraca perdagangan sepanjang Februari 2017 masih berada di tren positif.
BERITA TERKAIT
- 49 Bulan Berturut-turut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus, Tren Positif Berlanjut
- BPS: Neraca Perdagangan Surplus 33 Bulan
- Mantap! Ekspor Sumsel 2022 Naik 43,42 persen
- BPS: Sepanjang 2022, Neraca Perdagangan Surplus USD 54,46 Miliar
- Mantap! Kinerja Positif Seluruh Komponen Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Berdampak ke APBN
- Ekonomi Kalbar Triwulan III-2022 Tumbuh 6,48 Persen, Neraca Perdagangan Surplus