Neraca Dagang Indonesia Defisit Lawan Tiongkok
Meski begitu, impor migas secara month-to-month mengalami kenaikan 29,9 persen karena kenaikan harga.
Sebaliknya, impor nonmigas turun 12,93 persen secara month-to-month. Ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan impor seperti peralatan listrik.
Secara kumulatif, kata Kecuk, total impor Januari hingga Februari 2016 mencapai USD 20,64 miliar.
Jumlah tersebut naik 12,51 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk pangsa impor, Tiongkok masih menduduki posisi pertama dengan nilai impor USD 4,87 miliar.
Berikutnya, ada Jepang dengan nilai impor USD 2,16 miliar dan posisi ketiga ditempati Thailand dengan nilai impor USD 1,38 miliar.
’’Neraca dagang kita masih surplus dengan India, Amerika Serikat, dan Belanda. Sementara kita defisit dengan Tiongkok, Thailand, dan Australia,’’ tandasnya. (ken/c14/sof)
Neraca perdagangan sepanjang Februari 2017 masih berada di tren positif.
Redaktur & Reporter : Ragil
- 49 Bulan Berturut-turut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus, Tren Positif Berlanjut
- BPS: Neraca Perdagangan Surplus 33 Bulan
- Mantap! Ekspor Sumsel 2022 Naik 43,42 persen
- BPS: Sepanjang 2022, Neraca Perdagangan Surplus USD 54,46 Miliar
- Mantap! Kinerja Positif Seluruh Komponen Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Berdampak ke APBN
- Ekonomi Kalbar Triwulan III-2022 Tumbuh 6,48 Persen, Neraca Perdagangan Surplus