Neraca Dagang Indonesia Surplus Rp 4,7 Triliun

Direktur Eksekutif-Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menuturkan, pihaknya sudah meramalkan surplus neraca dagang pada Februari tersebut.
Surplus itu banyak dipengaruhi neraca perdagangan nonmigas.
”Penurunan impor nonmigas lebih besar ketimbang penurunan ekspor nonmigas,” ujar Onny.
Penurunan impor nonmigas terutama terjadi pada impor mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, serta mesin/pesawat mekanik.
Sementara itu, penurunan ekspor nonmigas terutama terjadi pada ekspor bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta bijih, kerak, dan abu logam.
Onny menambahkan, surplus neraca perdagangan nonmigas Februari lalu mencapai USD 790 juta atau setara dengan Rp 11,2 triliun.
Angka itu lebih baik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang defisit USD 640 juta atau sekitar Rp 9,1 triliun.
”Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan pada Februari 2019 positif untuk memperbaiki kinerja neraca transaksi berjalan,” terang Onny. (rin/ken/c25/hep)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca dagang Indonesia pada Februari 2019 surplus USD 330 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini
- Pramono Dorong Peran Bank DKI Mengimplementasikan QRIS Tap NFC Bank Indonesia
- bank bjb Permudah Penukaran Uang Jelang Lebaran Lewat SERAMBI
- Cadangan Devisa Turun Tipis Dipengaruhi Pembayaran Utang Pemerintah
- Menjelang Idulfitri, BI Jabar Siapkan Rp14,5 Triliun Uang Baru
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi