Neraca Dagang Surplus, Pertumbuhan Ekspor Harus Digenjot
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut positif surplusnya neraca perdagangan.
Menurut dia, itu menunjukkan kebijakan yang diambil pemerintah untuk menurunkan angka impor memberikan dampak.
Misalnya, review terhadap komoditas barang-barang impor.
”Itu betul kelihatan sudah flat yang diatur 1.147 (komoditas),” ujar Sri.
Meski demikian, Sri mengakui masih ada sejumlah catatan. Salah satunya terkait impor di sektor migas.
Sebab, impor migas masih cukup besar. Namun, dia optimistis kebijakan penggunaan biodisel 20 persen dalam jangka panjang akan berdampak positif.
”Dengan demikian, nanti akhir tahun bisa tercapai,” wanita yang karib disapa Ani itu.
Ani menambahkan, hal lain yang perlu digenjot adalah pertumbuhan ekspor. Sebab, pertumbuhan ekspor dinilai masih rendah.
Neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 mengalami surplus hingga USD 227,1 juta karena impor turun 1,3 persen.
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024