Neraca Pembayaran Membaik, Angka Defisit Berkurang
Jumat, 11 Mei 2012 – 21:01 WIB

Neraca Pembayaran Membaik, Angka Defisit Berkurang
JAKARTA – Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I tahun ini menunjukkan perbaikan karena angka defisit yang lebih kecil dibanding triwulan IV tahun lalu. Jika pada triwulan IV lalu angka defisit sebesar USD 3,7 miliar, pada triwulan I tahun ini hanya mencapai USD 1 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, mengatakan bahwa perbaikan kondisi neraca pembayaran Indonesia ini ditopang oleh transaksi modal dan keuangan yang kembali mengalami surplus sehingga mampu menutupi sebagian dari defisit transaksi berjalan yang membesar. “Dengan perkembangan ini maka jumlah cadangan devisa pada akhir Maret 2012 menjadi USD110,5 miliar atau setara dengan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,” terangnya.
Sementara itu, untuk transaksi modal dan finansial pada triwulan I-2012 mencatat surplus sebesar USD2,2 miliar setelah pada triwulan IV 2011 mengalami defisit USD1 miliar. Investasi portofolio asing juga kembali mengalir melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi valuta asing yang diikuti pembelian saham dan surat berharga swasta seiring dengan persepsi pasar yang positif terhadap perekonomian domestik.
“Investasi langsung asing (PMA) dan penarikan utang luar negeri swasta masih meningkat dengan didukung oleh iklim investasi yang kondusif dan stabilitas makroekonomi yang terjaga,” jelasnya.
JAKARTA – Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I tahun ini menunjukkan perbaikan karena angka defisit yang lebih kecil dibanding
BERITA TERKAIT
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional