Neraca Perdagangan Hanya Naik Tipis

Penurunan impor terjadi pada minyak mentah, gas, bawang putih, apel, cabai kering, kedelai, dan daging sapi beku.
”Impor kurma dari Tunisia meningkat hampir 50 persen menjelang Ramadan,” kata Suhariyanto.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai kinerja neraca perdagangan pada April masih baik. Terutama berkat kenaikan nilai ekspor jika dibandingkan dengan tahun lalu.
”Year-to-date juga masih naik 18–19 persen. Itu modal bagus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Pada kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,01 persen atau meningkat tipis dibanding pertumbuhan pada kuartal pertama 2016 sebesar 4,92 persen.
Angka pertumbuhan tersebut masih berada di ekspektasi pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2017 mencapai 5,3 persen.
Salah satu potensi peningkatan ekspor RI dari komoditas nonmigas adalah rencana Tiongkok mengembangkan biodiesel kelas 5.
Kebijakan itu berpotensi meningkatkan kebutuhan CPO Tiongkok sebesar lima persen.
Nilai perdagangan Indonesia mengalami surplus USD 1,24 miliar pada April 2017 lalu.
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif
- Menteri ESDM: Mudik 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Sekda Sumsel Pimpin Rapat Persiapan Program Mencetak 100.00 Sultan Muda