Neraca Perdagangan Indonesia Defisit Rp 14,6 Triliun
Secara bulanan, neraca perdagangan sebenarnya surplus USD 1,7 miliar. Hal itu dipicu penurunan impor pada Juni.
Yakni, ketika aktivitas dunia usaha tak setinggi bulan-bulan sebelum Ramadan dan Lebaran yang jatuh pada Mei dan Juni.
Bambang melanjutkan, pemerintah masih akan berkoordinasi dengan kementerian terkait upaya penekanan defisit.
Ekonom BCA David Sumual menambahkan, Indonesia harus siap jika AS tidak lagi memberikan fasilitas bebas bea masuk dalam generalized system of preferences (GSP).
Jika akhirnya review yang dilakukan AS memutuskan bahwa Indonesia tak lagi layak mendapat fasilitas tersebut, laju ekspor bisa tertahan meski impor diprediksi menurun. ’
’Karena itu, Indonesia harus siap mencari pasar ekspor baru untuk mengatasi risiko laju ekspor yang tertahan,’’ ucap David. (rin/ken/c18/oki)
Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD 1,02 miliar atau sekitar Rp 14,6 triliun pada semester pertama 2018.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya