Neraca Perdagangan Oktober Surplus USD 42,4 Juta

jpnn.com - JAKARTA - Di tengah terpuruknya rupiah belakangan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata mencatat neraca perdagangan Indonesia selama Oktober 2013 mengalami surplus sebesar USD 42,4. Nilai tersebut merupakan selisih nilai ekspor sebesar USD 15,72 miliar dolar AS, dan impor sebesar USD 15,67 miliar.
"Di tengah gejolak ekonomi global, produk-produk Indonesia mampu menembus pasar internasional, dan konsumsi produk-produk impor sedikit bisa dikurangi," kata Kepala BPS, Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/12).
"Meski surplusnya masih tergolong kecil, secara keseluruhan dapat menggambarkan bahwa perdagangan Indonesia menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan ekspor impor," tegasnya.
Ia menggambarkan, pada September 2013 perdagangan Indonesia mencatat defisit sebesar USD 803,2 juta; periode Agustus defisit sebesar USD 71,6 juta; Juli defisit USD 2,3 miliar; sementara Juni defisit USD 877 juta; dan Mei defisit sekitar USD 500 juta.
BPS juga mencatat, dari sisi volume perdagangan selama Oktober tahun ini, juga terjadi surplus sebesar 44,79 juta ton, yang merupakan selisih volume ekspor sebesar 56,88 juta ton dan impor sebesar 12,09 juta ton.
Suryamin menjelaskan, surplus nilai perdagangan Indonesia pada Oktober 2013 lebih dipengaruhi lebih tingginya surplus pada nonmigas yang meningkat dari USD 497,9 juta menjadi USD 792,1 juta, dibanding defisit migas yang mengecil dari USD 1,3 miliar menjadi USD 749 juta.
"Dengan kata lain, ekspor meningkat 6,98 persen, sementara total impor hanya meningkat 1,06 persen," ujarnya. (ant/mas)
JAKARTA - Di tengah terpuruknya rupiah belakangan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata mencatat neraca perdagangan Indonesia selama Oktober
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Volume Kendaraan Meroket, ASDP Pastikan Layanan Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Aman & Terkendali
- Tarif Impor AS Naik, Industri Mebel Indonesia Terancam Lesu
- Rudi Hartono Bangun: Kebijakan AS Harus Disikapi dengan Hati-Hati
- Riza Primahendra Sampaikan Kajian Perkumpulan Amerta Soal Fenomena Ekonomi Lebaran 2025
- Waka MPR Eddy Soeparno Angkat Bicara soal Protes AS Terhadap Kebijakan TKDN Indonesia
- Libur Lebaran, Transaksi Menggunakan JakCard di Ragunan Meningkat