Neraca Perdagangan Surplus, Cari Pasar Ekspor Baru
Tantangan ke depan, lanjut Kecuk, adalah mencari pasar baru untuk ekspor dan meningkatkan peranan idustri manufaktur berbasis ekspor.
Secara terpisah, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, surplusnya neraca perdagangan dipengaruhi kenaikan di sektor nonmigas.
Meski demikian, Darmin mengakui defisit neraca perdagangan migas masih sangat tinggi.
"Walaupun migasnya masih agak besar defisitnya, te bisa ditutup surplus nonmigas," ujarnya.
Berdasar data BPS, neraca migas masih defisit USD 977,8 juta. Sementara itu, komoditas nonmigas tercatat surplus USD 1,18 miliar.
Surplusnya neraca perdagangan Mei harus disyukuri. Namun, dia mengingatkan, hal tersebut hanya bersifat bulanan sehingga masih harus dijaga.
"Bulan ini (Mei, Red) begitu, bulan depan (Juni) bisa saja impornya naik," imbuhnya.
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menuturkan, kinerja positif neraca dagang pada Mei memang di luar dugaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2019 mengalami surplus sebesar USD 210 juta.
- Bea Cukai dan BSI Buka Jalan Bagi UMKM Produsen Madu di Karimun Agar Bisa Ekspor
- Pemerintah Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional Lewat Optimalisasi Kebijakan DHE SDA
- Dukung Hilirisasi, Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Feronikel dari Pulau Obi
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Makanan dari 3 UMKM Nunukan ke Brunei Darussalam
- UKP Bidang Ketahanan Pangan Mardiono Melepas Ekspor Produk Turunan CPO