Neraca Perdagangan Surplus, Terbanyak Dalam 3 Tahun
jpnn.com - jpnn.com - Indonesia belum merasakan dampak kebijakan proteksionisme Amerika Serikat (AS) yang dijalankan Presiden Donald J. Trump.
Sepanjang Januari lalu, Indonesia masih mencatat surplus perdagangan nonmigas USD 804 juta dengan Negeri Paman Sam, julukan AS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menuturkan, kenaikan harga komoditas jauh lebih berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.
’’Komoditas kita ini sedang recovery. Jadi, jangan khawatir dengan kebijakan Trump,’’ paparnya.
Sasmito mengungkapkan, ada beberapa komoditas yang cukup potensial untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia tahun ini.
Di antaranya, crude palm oil (CPO) dan turunannya.
Menurut dia, produk kelapa sawit masih mungkin dikembangkan untuk produk turunan seperti kosmetik.
Upaya itu bakal meningkatkan nilai tambah produk CPO tersebut.
Indonesia belum merasakan dampak kebijakan proteksionisme Amerika Serikat (AS) yang dijalankan Presiden Donald J. Trump.
- 49 Bulan Berturut-turut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus, Tren Positif Berlanjut
- BPS: Neraca Perdagangan Surplus 33 Bulan
- Mantap! Ekspor Sumsel 2022 Naik 43,42 persen
- BPS: Sepanjang 2022, Neraca Perdagangan Surplus USD 54,46 Miliar
- Mantap! Kinerja Positif Seluruh Komponen Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Berdampak ke APBN
- Ekonomi Kalbar Triwulan III-2022 Tumbuh 6,48 Persen, Neraca Perdagangan Surplus