Neraca Perdagangan Indonesia Terus-menerus Surplus 17 Bulan, Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus.
BPS mencatat pada September neraca perdagangan Indonesia suplus USD 4,37 miliar.
"Nilai ekspor USD 20,60 miliar dan impor USD 16,23 miliar," kata Margo pada jumpa pers di Jakarta, Jumat (15/10).
Menurut dia, komoditi nonmigas penyumbang surplus terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.
"Negara yang memberikan andil terhadap surplus terbesar yaitu Amerika Serikat, India, dan Filipina," ujar dia.
Margo memaparkan neraca perdagangan dengan AS mengalami surplus USD 1,5 miliar dengan komoditas surplus terbesar yakni pakaian dan aksesorinya.
Kemudian, perdagangan dengan India juga mengalami surplus sebesar USD 718,6 juta dengan komoditas utama bahan bakar mineral dan lemak minyak hewan nabati.
Surplus perdagangan juga dialami dengan Filipina yang mencapai 713,9 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus.
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Kemenhub Diminta Lebih Bijak soal Pelarangan Truk Sumbu 3 di Hari Besar Keagamaan
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja