Neraka Akuntan

Oleh: Dahlan Iskan

Neraka Akuntan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pun rumah tinggalnya sekarang. Di Palm Beach Florida. Mar-a-Lago.

Menurut jaksa New York, markup yang dilakukan Trump bisa mendapatkan uang sampai sekitar Rp 50 triliun.

Kitab suci GAAP melarang praktik seperti itu. Juga melarang bohong. Tidak jujur. Salah ketik angka. Atau menyembunyikannya.

Namun, Trump merasa tidak bohong. Tetap jujur. Tidak curang. Ia punya alasan. Orang lain juga menggunakan alasan yang sama. Atau mirip.

Harga 10 kali lipat itu, kata Trump, bukan kecurangan. Harga adalah relatif. Nama besar bisa mengubah harga. Trump percaya itu.

Apartemen yang ia tempati punya nilai lebih tinggi karena ada nama besar yang menempatinya. Donald Trump. Kian besar nama itu kian mahal nilainya. Nama adalah merek.

Dalam akuntansi merek termasuk aset. Aset bernilai. Tinggi rendahnya nilai ditentukan oleh besar-kecilnya merek. Nama besar.

Siapa yang menentukan nilai itu? Dalam hal Trump, ia sendiri. Ia tahu namanya besar. Anda sudah tahu: ia pandai dalam membesarkan nama.

LANGSUNG SEPI. Membosankan. Seperti sebuah novel kering. Hanya akuntan yang mampu dengan asyik membaca novel tanpa adegan pembunuhan, perselingkuhan, dan...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News