Nestapa Keluarga Serka Bayu, Korban Tabrakan Maut KA di Pemalang
Pulang untuk Pamit dan Pindah Rumah
Senin, 04 Oktober 2010 – 08:08 WIB
Siapa yang menyangka kepulangan Serka Yohanes Bian Bayu Sakti, 33; bersama istri, Marieta Catur Yeni Septanti, 29; dan anak tunggal mereka, Sebastian Pedeleo Urus Bawono, 4, ke Ungaran akan menjadi kepulangan selamanya. Keluarga itu menjadi korban tabrakan maut KA Senja Utama dengan Argo Bromo Anggrek di Pemalang pada Sabtu (2/10) lalu.
=============================
=============================
HUJAN air mata mewarnai pelepasan peti jenazah Serka Bayu beserta jenazah istri dan anaknya kemarin. Upacara pelepasan jenazah dari rumah duka di Desa Keji, Ungaran Barat, Jawa Tengah, dipimpin Kakesdam IV Diponegoro Kolonel CKM drg Pangestu yang mewakili Kasdam Brigjen TNI M. Nizam. Selain dihadiri rekan Bayu di Kesdam IV Diponegoro, prosesi pemberangkatan jenazah keluarga Serka Bayu juga dipenuhi rekan kuliah Yeni dari Fakultas Psikologi Unika Soegijopranoto Semarang, dan masyarakat setempat
"Sesuai dengan kesepakatan keluarga, tiga jenazah dimakamkan di Cibinong, Bogor, karena selama ini almarhumah Yeni sudah berdomisili di sana," ucap Krisdwianto, 36, kakak kandung Yeni.
Kepada Radar Semarang (Grup JPNN), Krisdwianto menuturkan, selama ini Yeni dan Bayu memang hidup berjauhan. Yeni di Cibinong, sedangkan Bayu bertugas di Kesdam IV Diponegoro, Semarang. Karena itu, dengan alasan ingin berkumpul bersama anak dan istri, Bayu mengajukan pindah tugas ke Jakarta untuk menyusul sang istri yang lebih dahulu tinggal dan bekerja di salah satu perusahaan farmasi di Cibinong.
Siapa yang menyangka kepulangan Serka Yohanes Bian Bayu Sakti, 33; bersama istri, Marieta Catur Yeni Septanti, 29; dan anak tunggal mereka,
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara