Neta IPW Beber Ciri-ciri Begal Motor, Payudara dan Sepeda, Waspada!
Melihat makin ganasnya tren begal sepeda ini, Neta berpendapat sudah saatnya para pesepeda lebih waspada. Dia berpesan jangan bersepeda sendirian di kawasan sepi.
Jangan meletakkan tas di belakang tubuh. Menurutnya, antisipasi seperti ini harus lebih dulu dilakukan masyarakat pesepeda. "Supaya mereka tidak menjadi korban kebrutalan pelaku begal sepeda," katanya.
Dengan makin maraknya aksi begal sepeda, Neta menilai polisi perlu memetakan wilayah rawan kejahatan tersebut untuk kemudian menempatkan aparaturnya di titik-titik itu.
Selain itu, lanjut dia, Polri juga perlu mengintensifkan patroli pada momen-momen pesepeda muncul. "Seperti di hari Sabtu dan Minggu," ungkapnya.
Gerak cepat masyarakat dan polisi diperlukan agar para pelaku begal tidak merasa mendapat angin untuk bebas beraksi.
"Sebab aksi begal sepeda ini tidak hanya menguasai harta benda korban tetapi juga membuat korban celaka karena terjatuh dari sepeda," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Jajaran Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku begal yang menyebabkan seorang perwira marinir Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko mengalami luka-luka, saat bersepeda di kawasan Gambir akhir Oktober lalu.
Penangkapan itu didasarkan dari identifikasi rekaman CCTV yang telah didapat polisi. Kedua begal itu berinisial RHS (32) dan RY (39), warga Senen, Jakarta Pusat.
Neta S Pane IPW membeberkan kriteria pelaku begal yang belakangan marak terjadi dan menyerang siapa saja secara acak.
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Begal di Kawasan Industri Cikarang Bekasi Ditangkap
- Korban Begal di Bandung Kehilangan Surat Berharga, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
- Begal Sadis di Pangkalan Kerinci Akhirnya Ditangkap, Begini Kronologinya
- Pelaku Begal Sadis di Jalan Soekarno Hatta Palembang Ditangkap
- Seusai Antar Anak Kuliah, Buruh Harian Lepas di Palembang Dibegal